Seperti yang pernah kujanjikan sebelumnya, ada sedikit cerita lucu tentang koinnya Wayan. Hmm...sory ya Wayan, bukan bermaksud untuk membuatmu menjadi bahan lelucon, cuma untuk memperingatkan teman-teman lain yang mungkin memiliki kebiasaan serupa dengan dirimu supaya tidak mengalami masalah yang sama...
Kami berdua diantar oleh Adi dan Desi sampai di depan airport. Adelaide airport cukup besar dan kami berdua bergegas masuk dan mencari antrian pesawat Jetstar yang akan membawa kami ke Sydney. Urusan tiket beres, tinggal melewati pemeriksaan barang. Koper sudah masuk bagasi, tinggal ransel yang akan diperiksa. Aku melangah dengan aman melewati pemeriksaan custom. Terus melenggang ke dalam..gak sadar kalau Wayan masih ketinggalan. Akhirnya kembali balik...karena kulihat penjaganya menyuruh Wayan kembali keluar dan masuk lagi ke metal detektor...ada apa ini?
Alarm berbunyi, ketika ransel wayan melewati pemeriksaan X-ray. Wayan tetap kalem, dan mengeluarkan semua barang elektronik yang kemungkinan menyebabkan masalah ini. Jadi Hp dan kamera, beserta tripodnya dikeluarkan. Yakin aman..ransel sekali lagi dilewatkan ke pemeriksaan X-ray. Lah...kali ini alat itu masih tetap menjerit. Aku mulai cemas... bawa apaan sih? Ini negara orang, kalau bikin masalah, kacau mah.
Wayan juga mulai keringatan..kebingungan memeriksa tasnya sendiri. Penjaga dari balik X-ray bilang kalau ada kantung padat yang isinya mencurigakan. Wayan mengeluarkan semua yang berbentuk kantung...sampai akhirnya ketahuan.. kantung koinnya yang bikin masalah.
Aduh biyung.....!!! Wayan harus mengeluarkan koinnya itu sehingga penjaga yakin dia tidak menyembunyikan apapun di balik tumpukan koinnya. Mana pagi masih sunyi, suara koin jatuh berdering-dering...wualah...
Kantung koin itu sebenarnya kantung kamera yang padat isinya oleh koleksi koin yang dibawa-bawa terus oleh Wayan. Hiks..., kedua penjaga itu senyum-senyum geli di depan kami, aku merengsek menjauh...tidak bisa menahan tertawa sedangkan Wayan hanya tersenyum masam. Aku masih bisa mendengar kalau tertawa kedua penjaga itu pecah, ketika kami sudah agak jauh dari pintu pemeriksaan.
Aku masih tersenyum-senyum geli, sampai akhirnya Wayan setengah mengancam. Kalo aku masih tertawa, maka aku tak berhak lagi menikmati koin itu.
Ya jangan kejam lah sobat...I still need your coins, for toblerone..coke etc..etc...
Ha..ha..ha
Jam 8 pagi, sampai di Sydney. Kami memutuskan naik train ke Central Station, cukup mahal 12 AUD. Padahal sebenarnya kata mba Ruli ada bis yang budgetnya jauh lebih murah...tapi sayang kita gak tahu. Jam 9an sampai di rumah. Para penghuni kayanya masih pada tidur. Hmmm...tidur juga ah.. Acara perpisahan di Med Edu gak jadi.Tapi gak apa-apa...perjalanan kali ini memuaskan...jadi tetap tidur dulu...
Thats all folk....my adventures in Melbourne and Adelaide..
3 comments:
wakakakak!
baru ini denger tragedi koin wayan.
hadduuuhh... malu bangeeeett...
kalau aku udah gak mau ngaku deh temenan.
hihi... *sungkem sama wayan*
huehehehehe, sebelumnya sy udah denger ceritanya, tapi masih lucu juga...
ingat coin n vending machine, jadi kangen ama susu coklat, kopi susu, snicker, pretzel yg rasanya aneh itu, kripik kentang, coca cola botol yang isinya menyembur waktu dibuka... yummeeehh..
@ mba he & ali : mottoku pas di syd..lihat vending machine ingat wayan..ha..ha..
(Wayan: thanks for the water, cola, toblerone, and all the snacks...)
Post a Comment