Monday, December 29, 2008

Selamat Tahun Baru......



Dear Friends....


Happy New Year....


1 Muharram 1430 H


1 Januari 2009...

Monday, December 22, 2008

Chilren of heaven........


Mereka berlima masuk ke dalam ruangan. Masih sambil bergurau... Satu anak menggoda temannya sambil menggelitik kakinya. Anak tersebut tertawa cekikikan.
Saatnya tiba. Seorang anak mengganti bajunya dengan pakaian steril ok, yang bagian belakangnya terbuka itu lho.... Dengan mahir dia mengawasi gerakannya sehingga baju tersebut tidak terkontaminasi. Menghadap ke teman-temannya yang lain dan tersenyum. Doakan ya..biar cepat.. bisiknya.





Yang lain juga tersenyum..sambil mengiyakan. Dia pun pindah ke ruangan sebelah...steril. Yang lain saling memandang, dan salah satunya kemudian memimpin doa. Surat-surat pendek berbunyi halus diruangan tersebut. Tak ada terdengar suara tangisan di ruang sebelah. Yang terdengar hanya doa...








Beberapa menit kemudian, si kecil tadi keluar...kali ini didorong brangkar ke tempat teman-temannya tadi. Kembali tersenyum... Satu anak lagi bangkit, siap-siap memakai pakaian steril dan ke ruangan sebelah. Ibu-ibu mereka hanya berdoa... semoga tidak ada masalah. Obat saling dibagi, si A yang kekurangan obat dibantu oleh si B yang kebetulan ditanggung asuransi. Seorang ibu, memberikan banyak obat ke yang lain, masih terlihat kalau mata sang ibu basah. ”Sisa obatnya kemaren masih banyak...mungkin berguna” ucapnya lirih. Ibu-ibu yang lain memeluknya dan membelai sang ibu yang kemudian mencoba kembali untuk tersenyum.



Semuanya selesai ke ruangan sebelah, sekarang terbaring dalam posisi miring. Tugasku mengecek kondisi mereka. Berbeda dengan suasana sebelumnya, kali ini hening. Mereka sepertinya tahu kalau untuk beberapa saat ke depan, tidak boleh ada tindakan yang mendadak. Dengan sabar mereka berlima menjalani tahap-tahap yang dilakukan sebelum akhirnya boleh duduk, tegak dan berdiri kembali.



Pulang, sang ibu memakaikan topi ke kepala anak-anaknya. Rata-rata mereka sudah mulai botak... Seorang anak mengelus kepala temannya yang lain sambil tertawa.



Chidren of heaven......



Itu julukanku terhadap anak-anak berhati baja ini. Mereka adalah pasien leukemia yang sedang menjalankan kemoterapi. Anak-anak lebih sering terserang leukemia akut, gejala mendadak dengan kondisi yang berat. Walaupun mendadak dan parah, biasanya leukemia anak lebih memiliki prognosis untuk sembuh yang jauh lebih baik dari dewasa. Namun harus ditatalaksana dengan baik tentunya. Beberapa minggu yang lalu..jumlah mereka adalah enam, satu orang anak yang terserang relaps dan tidak bertahan. Dia meninggal setelah 2 hari dirawat.

Oh ya ,prosedur yang dijalani saat ini adalah kemoterapi intra-liquor. Jadi tidak seperti kemoterapi yang hanya pakai selang infus, kali ini obat dimasukan ke dalam cairan otak melalui lumbal pungsi. Suatu tindakan memasukkan obat ke cairan serebrospinal melalui tulang belakang. Sakit..pastinya. Suatu prosedur yang tidak bisa dibilang nyaman. Dijalani dengan tabah oleh mereka





Lumbal biopsi , cara pemasukan kemoterapi intra-likuor mirip tindakan ini



Para ibu dan anak ini sangat akrab, mereka akan saling menghubungi pada saat kemoterapi. Saling menguatkan , saling berbagi... Ibu tadi memberikan sisa obat anaknya yang masih bisa digunakan oleh anak yang lain dalam kelompok itu.

Tugasku sebagai dokter muda saat itu hanya sebagai asisten dokter lainnya. Namun mengenal mereka, seperti mengenal arti kata harapan yang selalu ada. Bukan hanya aku yang memandang mereka dengan haru saat itu, tak jarang kulihat , resident seniorku, cowok, menghela nafas dan berusaha menyembunyikan air matanya. Well...dokter juga manusia...


kunjungi web ini

Wednesday, December 10, 2008

PhotoFunia

Tertarik banget dengan aplikasi foto salah satu temen di blog, Aya...
Maka coba-coba mengakses PhotoFunny menurut versiku..
He..he...
Bagi yang pengen muntah..,
Harap tahan dulu sampai gambar terakhir



























Tuesday, December 9, 2008

New Achievement.......

Love it......!!!!

Well...this is a new achievement...
For this long...all that I can remember of “library” in my country is smelly..dushy..darky..place contain with oldie books.
And it always take place in the corner of..or back of.. or some place which hard to be seen or reach by people.

Remembering all my writing in “library” that I found in Australia, how they make it...

So it is like a blessing wish...

Let me introduce , Suman HS Library, place in the heart of Pekanbaru, on the right side of Government Province Office.





Love the new concept that government begin to hold..., library should not an “antique” place which contain “gig people” anymore, but for social life...

I have talked to librarians there and I found people who love their job. Smile..and happy to invite people to comes again...






Unfortunately, cause it has not officially open yet, the electrician power is still off...
It feels quite hot, primarily at upper level...
Hmm..books shelves are also still empty in many places..

Those are something I should not complain about...
One step at one time....

PS: For people who have books and want to “infak” their books can put them in a box at the first floor

Monday, December 1, 2008

A cup of Milk



I grew in Kampung Bandar, Pekanbaru. Most of the neighbor is low-middle class with young children. In those time, what I remember most is afternoon time. In front of “houses area” there is a big yard that people always used for playing football. My friends and I, who had been naughty for all days, always wait for “Angguik” nearby those yard with “fresh” body.

Angguik usually walk, from other corner from the yard. As soon as one of us shouting that “Angguik is coming” all of us running to him and want to catch for his warm hand. We sing happily, almost everyday to celebrate his “coming home”

Why...???
Angguik is a 40-50 years old man who work at private hospital (which was known as most luxury hospital at that time). Actually, he works as cleaning service.
He has one “loveable” habit. He always asked his friend at the kitchen not to put rest of milk (for patient) as a waste. I mean not after patient drinking it, but after milk had been given to patient, there always a plenty of rest milk in the kitchen. He put it in plastics and put them in to refrigerator. So he could take them home...for us

He only has one sister, which was already adult at that time. All that he cares is us...

You could imagine 30-40 kids, waiting for him going home. Each of us hold a “plastic mug” to get a piece of freezing milk. He then give the milk to all the childreen. Cause he loves us, we always take a bath and wear clean dress so we can smell good near him.

Now he already retired and live in Lubuk Aluang, Pariaman. West Sumatra

I missed him, and thankfully for him
For the love...
That milk that he had brought for us everyday
Have composed a lot of neuron in my brain right now...