Monday, October 13, 2008

Hahndorf and Windy Poit..last stop in Adelaide




Hari kedua di Adelaide kami mengunjungi Hahndorf. Kota kecil ini terletak di pinggiran Adelaide dan merupakan perkampungan imigran asal Jerman. Jadi bangunannya khas jerman juga. Di awal spring, kota ini menyajikan festival tulipnya seperti halnya di Canberra. Perjalanan ke kota ini melewati perbukitan dan hutan. Beberapa kali ditemui perkebunan strawberry dan anggur.


Kota ini sangat asri, bunga bertebaran di mana-mana, terutama mawar. Bunganya bisa mekar besar...mengingatkanku dengan kota Bukit tinggi atau Lembang. Tidak ada pertunjukan apa-apa saat ini. so lets walking-walking around..... Museum..masuknya gratis. But, lukisan yang ada temanya berbahaya...bakal di black list kalo masuk ke blog ini..... banyak yang nudist bo..., ntahlah..seni...who can judge them!...



Ada toko sabun home made yang dibuat natural dan baunya semerbak wangi. Menyesal juga sih gak beli karena harganya lumayan murah. Beberapa toko menjual pernak-pernik ala aborigin, namun hati-hati juga karena tidak sedikit toko souvenir ini produknya cina.



Misty Hollow menjual beraneka ragam mainan, dan juga menawarkan paket wisata masuk ke lorong dimana pengunjung bisa menemukan bneka-boneka disusun sedemikian rupa sehingga mengingatkan kita dengan salah satu buku cerita anak-anak. Tiketnya cukup murah, 2 dolar saja...so ok....sembari mengingat masa kecil. Di dalam lorong, kami bertemu dua anak kecil yang lari berseliweran kian kemari, tidak mau keluar dari lorong tersebut. Wah..kalau aku kecil..mungkin pendapatku juga bakalan sama.




Suasana lorong sangat indah, namun susah untuk berfoto disini sambil tetap mengabadikan keindahannya. Kalau lampu kamera tidak dihidupkan, foto model dengan wajah yang well done tanning ini akan menghilang, sedangkan jika lampu dihidupkan, suasana indahnya lorong yang tercipta dengan pencahayaan yang temaram akan hilang. Nah lho...pilih yang mana?..akhirnya kami pilih narsis..yang penting orang yang difoto tampak...


Hal yang sama terulang lagi di toko bunga. Tukang foto dengan liciknya memasukkan dirinya sehingga ikut tertangkap di kamera melalui refleksi cermin di toko tersebut.





Puas berkeliling, kita kembali ke Flinders. Sorenya, Adi temannya Desi membawa kita ke Windy point. Oh ya..walaupun nama dan asalnya sama, Adi yang ini bukan Adi yang bertemu denganku di Melbourne. Iya..ya, dalam perjalanan ini terlalu banyak yang namanya Adi..e..he..3 orang, 1 dari Bali dan 2 dari Aceh..ha..ha...

Sebenarnya Adi baru pulang dari part time worknya sore itu, namun tetap semangat mengantarkan kami ke Windy Point untuk melihat pemandangan Adelaide dari ketinggian di waktu malam. Thanks again..apalagi juga membawa kameranya yang ciamik itu...plus tripod. Sifat narsis kembali muncul.ha..ha








Kata Desi ada beberapa tempat untuk melihat pemandangan kota Adelaide, tapi yang paling dekat adalah Windy Point. Tak mungkin memilih yang jauh, mengingat besok harinya, kami berdua harus berangkat ke Sydney dengan pesawat pagi, jam 6. Bunuh diri dong, kalau kelelahan dan akhirnya tertidur.



Pemandangan dari Windy Point sangat memukau. Dari atas dapat dilihat bahwa kotanya dibangun teratur, karena cahaya lampu jalannya membentuk garis-garis lurus yang juga teratur. Tempat ini juga berhak dianugrahi nama Windy Poit, karena makin malam, angin yang berhembus makin dingin dan kencang...brrrr

Pulang dari Windy Point, tidak langsung pulang, tapi singgah dulu di gatenya Flinders University, biasa...foto-foto lagi. Malamnya itu, kami pesta martabak mie dan menyelesaikan segala urusan copy file photo...suatu urusan yang amat teramat penting..bagi orang-orang narsis Kayanya bakalan sulit tidur malam ini, karena masih ngerumpi perjalanan-perjalanan di Adelaide dan feeling excited. Juga...ketakutan kalau ketiduran, karena pagi-pagi benar, jam 5an..aku dan Wayan harus ke airport untuk pulang ke Sydney. Sekali lagi berterima kasih kepada Adi, yang walaupun lelah sehabis kerja shift sore dan ngantar ke Windy Point...masih bersedia bangun lagi jam 4an subuh, untuk mengantar kami ke bandara.., thanks again mate..!!!

Goodnight Adelaide...Sydney, we will come home...!!

3 comments:

Marshmallow said...

mauuuu...
ke adelaide...

alisoew said...

Asiknyaaaa, yg ke adelaideeee
si Wayan n Desi bajunya kembaran gitu.. hihihi

Eni said...

baju wayan ama desi kembaran..??..Hmmm iya juga ya..baru terperhatikan.
Itukan baju Giordanonya Wayan yang belinya 3 set warna sekaligus..he..he