Dockland
Hmm, sesuai rencana hari ini mungkin akan soliter dulu. Setelah sebelumnya menyempatkan diri masak-memasak ”gulai ayam” versi Melbourne untuk pesta perpisahan prof-nya JQ, kami berdua berangkat ke Dockland. Berbeda dengan harbour-nya Sydney, Dockland pelabuhannya menghadap lautan bebas. Cuaca hari ini sangat terik dan kondisi Dockland sendiri lumayan gersang.
Pengunjung pameran masih sedikit. Begitu JQ berangkat, sementara Wayan bakalan telat, aku memutuskan keliling kota dulu pake...City Circle. Sarana transportasi gratis ini berupa trem antik yang disediakan oleh pemerintah Melbourne untuk tujuan pariwisata. Jalurnya sudah diatur sedemikian rupa dan tidak usah takut kehabisan karena banyakkkkk... Kurang dari 15 menit satu city circle akan menghampirimu, tinggal naik, duduk dan kadang malah ada informasi yang diberikan di city circle tentang lokasi yang disinggahi. Jalurnya memutar sehingga akan mengantarkanku kembali ke Dockland. Kalo mau
kita bebas kok untuk berlama-lama duduk di dalam trem (kalo gak malu...), sampe puasssss keliling kota. Oh ya, kayanya hanya beroperasi sampai jam 7 malam, setelah itu harus pake trem regular.
Sampai di Dockland kembali. Indonesian Festival sudah ramai dibanding pagi tadi. Sudah ada acara musik, Batik fashion show dan tarian dari Sulawesi. Wayan nyasar... berhenti jauh dari Dockland, terpaksa jalan yang lumayan jauh. Kayanya grup ini kelelahan, Erland sudah tertidur di kereta dorongnya, sedangkan Erika sudah lesu. Namun mereka menemukan bangunan antik yang kucari-cari di Dockland (berdasaran pamflet tour), Hiks. ..
Banyak bertemu teman Indo disini (iya lah, namanya festival Indo). Salah satunya adalah Rara, HWS-er yang mendapat tugas belajar di Monasch. Sayangnya Rara tidak bisa menemani keliling Melbourne karena ikutan jadi panitia acara hari itu. Guide kita hari ini adalah Adi. Well trims again...
Bangunan di Melbourne yang versi antik (tua) rata-rata bergaya sama dengan Sydney. Namun bangunan yang baru menunjukkan keberanian yang lumayan nyeleneh. Kayanya mereka mengikuti peraturan terakhir dari setiap aturan, yaitu ....break the rule. Sydney kayanya jadi old fashionita dibanding Melbourne. Weh aku masih kagum dengan bangunan di Federation Square yang menurutku benar-benar aneh.
Eifell jadi-jadian & Federation Square
Keliling plus makan malam...gak terasa sudah lewat jam 10. Lumayan cemas, masih ada gak kereta api ke Clayton plus bus ke daerahnya JQ. JQ belum bisa pulang dari acaranya, lagian daerahnya ternyata suburb yang lumayan jauh. Sepertinya dia akan langsung ke Clayton tanpa ke Melbourne dulu. Hiks
Fortunately, Adi juga tinggal di Clayton sehingga bisa pulang bareng. Pusing lagi ketika Adi bilang turun di stasion yang berbeda, karena yang ke stasionku (tpt JQ) bisnya mungkin dah habis. Walaupun rasanya sudah jalan cepat dari stasiun kereta ke halte bis, kami berdua hampir saja ketinggalan bis. Untung sopirnya cukup berbaik hati menunggu setelah melihat aku dan Adi berlarian mengejar bis sambil teriak-teriak.
Begitu naik..bilang thank you very much, nafas ngos-ngosan..dan ternyata penumpang yang menatapku..wajahnya indo semua (rata-rata). Dan ternyata isi bis itu hampir semuanya adalah mahasiswa Indonesia yang baru pulang dari Festival Indonesia di Dockland, aduh senangnya. Thanks God, ketemu Rara lagi karena dia tinggal di daerah yang sama dengan JQ. Sehingga aku tidak akan salah turun halte nanti. Masalah lain yaitu full bladder...., rumah Rara di bagian depan kompleks, lebih dekat...so kudu musti wajib singgah di rumahnya Rara dulu...
Kost-an JQ masih berjalan lumayanlah ke dalam kompleks. Di kost-an Rara ternyata para penghuninya masih bangun, kenalan lagi dan sebagai sesama cewek ternyata gosipnya jadi hingar-bingar lagi. Duh jam sudah menunjukkan pukul 12an...harus pulang neh. Dengan memusatkan pikiran penuh, aku berusaha mengingat-ingat rumahnya JQ diantara temaramnya lampu rumah di sana. Yang ku takutkan cuma satu..., salah masuk rumah orang lain..!! karena kompleks ini rata-rata bentuk rumahnya sama. Sedangkan daerahnya sendiri sih katanya aman.
Sangat lega ketika sampai dan tidak nyasar. Tak beberapa lama, JQ pulang. Kami berdua sama-sama kelelahan namun masih semangat untuk menggosip. Aduh dasar cewek....
Mengingat dan menimbang besok aku harus berangkat pagi-pagi ke Southern Cross untuk berangkat lagi ke Adelaide, gosip secepatnya dihentikan dan mencoba untuk istirahat penuh. Sebelumnya mengingatkan Wayan untuk saling membangunkan keesokan paginya agar tidak terlambat dan tiket terusan kami jadi hangus.
Well, Good Night Melbourne.....See You Soon Adelaide...
2 comments:
wah... kayaknya cerita waktu kita masih di sana kurang lengkap.. lebih lengkap yang ini nih...
plus ada cerita berdebar-debarnya juga... hehehe
waah, makasih banyak foto-fotonya.
Emang sengaja ya, posting foto2 yg gak ada manusianya? makasih makasih, baik hati deh.
(siap siap menempel crop2an foto diri di photoshop... Im in Melbourne!! hihihi)
Post a Comment