Pulang kembali ke Pekanbaru...menyenangkan..seharusnya...
namun pengalaman di bandara membuat hari yang seharusnya menyenangkan ini ternoda (hiperbolis banget ya...?)
Alasannya... Aku membeli tiket lion di travel dekat kostan , dan disitu tertera bagasi 30 kilo. Karena beberapa teman udah ngomong bagasinya sebenarnya dah kurang dari itu, maka kutanya sekali lagi....
"mba, benar gak ini 30 kilo?..katanya udah kurang...?" dan rasanya bahasa Indonesiaku dah bener. Mbanya gak kalah yakin ngomong, "betul kok mba, Lion masih 30 kilo".
Sebab aku benar-benar khawatir dengan luggage yang harus dibawa pulang, walaupun sudah dipaketkan sebagian besarnya lewat pos yang lumayan murah, namun karena pak pos gak jamin barang elektronik, maka barang elektronikku, mau gak mau harus ikut denganku via pesawat.
Dengan bagasi yang 30 kilo, berarti....wuah,,semangat shopingku mulai lagi...untuk ponakan ama sepupu di rumah yang belum napa-napa udah nodong macam-macam,
Lha..di bandara,,,ternyata pihak Lion bilang bahwa bagai hanya 25 kilo...sebel...banget, Mereka bilang kalo semua travel agent udah diberitahu..dan aku harus bayar ekstra bagasi.. Gubrak..Peristiwa ini kuanggap menjengkelkan..karena :
1. Lha yang salah kan pihak travel agent, bukan customer..kenapa customer yang bayar...? dan jika memang kebetulan travel agentku yang salah....kenapa ada banyak penumpang harus bayar juga kepada lion dengan alasan yang sama (mereka kan beli di travel agent lain...). Lha, salah kok rame...?
2. Tidak becusnya pegawai di duty manager nya.
Setelah dioper kian kemari (tiket-kasir-tiket-duty manager) dengan luggage yang lumayan di tangan..... ketika aku masuk di ruangan tersebut, mereka cueks aja. Padahal ada bangku kliennya kosong, gak ada yang dilayani dan pegawai tersebut hanya ngomong dengan temennya.
Gak ada tanggapan, sambil berdiri aku nanyain masalahku. Dasar gak berotak...juga gak dipersilahkan duduk...Whuahhhhhhhhhhhhhh...Gubrakkkkk
Eh setelah ditanyain dia bilang begini ambil cengengesan, Lion gak bertanggung jawab, kan udah bilang ama travelnya. Yah ibu harus bayar....
Weh..., duty manager apaan itu. Terus aku komplain..kalo yang salah travel..kok malah customer yang bayar..?. dia hanya angkat bahu gaya preman.
Apakah mereka gak dilatih kali ya..? sama sekali gak profesional...
3. Ada beberapa ibu-ibu dengan masalah yang sama..terus mengomporiku...Hiks... cape deh....
Seandainya duty manager..atau siapapun yang bertanggung jawab atas masalah ini memberikan jawaban yang baik dengan cara yang baik..mungkin kekesalanku akan berkurang walaupun aku harus tetap membayar kelebihan bagasi. Namun dengan banyaknya jumlah penumpang yang "tertipu" dengan pola yang sama, terlalu naif jika aku percaya ini murni kesalahan travel agent.
JANGAN-JANGAN ADA KONSPIRASI UNTUK MEMUNGUT BAYARAN LEBIH DARI PENUMPANG".....
Nah lho....., kalo memang bener..ini kan sangat merugikan dan bisa dilaporkan ke.. (mana ya,,kalo di Indonesia yang carut marut kaya gini)...
Wuah pusing lagi...
1 comment:
membacanya aja aku ikut kesel.
sayangnya lembaga perlindungan konsumen bagi kita gak populer ya?
padahal kalau contoh kasus begini, konsumen jelas-jelas dirugikan massal.
konspirasi?
pastinya!
Post a Comment